Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kumpulan Puisi Untuk Anak SD Berbagai Tema


Kumpulan puisi merupakan sebuah tulisan yang berisi puisi dari banyak penyair di Indonesia, kumpulan puisi sendiri merupakan sebuah tulisan yang cukup banyak dicari, terutama oleh mereka penggemar sastra dan pujangga di Indonesia, pecinta puisi sendiri tidak terbatas dengan usia, dimana pada waktu kita masih sekolah di bangku sekolah dasar, kita juga sering membuta puisi, dimana untuk tugas sekolah, ataupun puisi cinta untuk pujaan hati kita saat masih kanak-kanak, terlepas dari hal tersebut tentunya kehadiran puisi itu sendiri merupakan sebuah alat magis yang mampu memikat hati, sekaligus sebagai uangkapan hati yang ingin kita ungkapkan melalu frasa.

Pada kesempatan kali ini admin sukapuisi.com akan membagikan kumpulan puisi untuk anak sekolah dasar berbagai tema, dimana kumpulan puisi ini merupakan kumpulan puisi terbaik yang penulis kumpulkan dari para penyair terbaik yang ada di Indonesia, berikut simak kumpulan puisi untuk anak sd berbagai tema selengkapnya di bawah ini:

Puisi Tentang Cita-cita

Terbat di langit yang damai
Bernyanyi-nyanyi tentang masa depan
Turun ke bumi
Membawa cahaya kehidupan
Saling berbagi rasa
Tanpa belenggu kekerasan

Puisi tentang Sayang Keluarga

Aku sangat sayang ibuku
Aku sayang ayahku
Aku juga sayang adik-adikku
Merekalah keluargaku, milikku seutuhnya
Selalu ada dalam suka dan duka
Kami selalu saling melengkapi
Jangan pisahkan kami, Tuhan

Puisi tentang cinta ibu dan ayah

Dalam dinginnya malam
Aku terbagun dan menjerit
Membayangkan ketakutan
Semua ketakutan itu sirna
Pelukah hangat keluarga
Menjadi pahlawanku
Dengan penuh cinta dan kasih sayang

Puisi Tentang Ibu

Kau Malaikatku, Ibu
Ada dan tiada dirumu
Dalam lubuk hatiku hanya ada kamu
Penerang dalam gelapku
Penyemangant dalam keluh kesahku

Puisi Bergembira Bersama Ibu

Namun sebelum ku ceritakan semua
Izinkan aku berdoa dengan sedalam-dalamnya hati
Dengan sederas-derasnya air mata
Kepada Tuhan, untukmu Ibu
Sehatkanlah selalu Ibu di dunia
Jauhkanlah dari segala marabahaya dan segala penyakit
Dan jauhkanlah dari segala siksa api neraka
Sayap doa yang tak pernah alpa terbang ke langit Tuhan
Kebenaran yang paling mutlak dalam tafsir kasih sayang
Aku bergembira bersamamu Ibu
Bahkan saat kau menjagaku selama Sembilan bulan dalam rahim paling syahdu
Kau berikan tempat teduh sejuk lagi damai sentosa
Bersenandung sentuhan lembut di atas langit-langit rahim
Sejak saat itu hatiku mulai merasakan ribuan rindu yang paling rindu
Aku akan bertemu perempuan yang bernama Ibu
Tepat pada hari selasa pahing di sudut kamar beralas tapih batik kuno
Kala sebelum azan subuh berkumandang
Kala embun mulai bermekaran di atas daun-daun mungil
Kala langit mulai memulangkan bintang satu persatu
Rindu kita terpecah bersama ribuan tangis air mata paling rahasia
Entah bagaimana aku pun ikut menangis sekencang-kencangnya
Wajahmu yang indah berseri bidadari
Aku bergembira bersamamu Ibu
Tak ada senja yang lebih indah dari dirimu
Kasih sayangmu memberi ketenangan dari segala keributan
Memberi kedamaian dari segala amarah
Memberi doa-doa dari segala putus asa
Kuat ombak membawaku ke dalam jinggamu alam semesta kedamaian
Kata-katamu adalah puisi cinta yang selalu menjadi nasihat setia
Seiring waktu menuntunku kepada tabir surga yang Maha Ibu
Yang paling indah adalah ibu, yang paling jingga adalah Ibu
Tak ada samudera yang lebih dalam dari cintamu
Ketulusanmu mengajarkan kejujuran dari segala kebohongan
Memantapkan langkah dari langkah-langkah patah
Memberi terang dari segala kegelapan
Punggungmu adalah karang yang tak pernah layu menopang tubuhku
Kau lah samudera kemuliaan penuh dengan permata dan mutiara
Yang paling dalam adalah cintamu
Yang paling biru adalah cintamu
Tak ada bunga yang lebih wangi dari senyummu
Doa-doamu menjawab pahala dari segala dosa-dosa
Melafalkan bahagia dari segala tangisan-tangisan iblis
Memberiku payung dari segala fitnah dunia
Matahari terbit dari senyummu
Wajahmu adalah gambaran bunga Tuhan yang ada di surga
Yang paling tabah adalah senyummu
Yang paling teduh adalah wajahmu
Terima kasih ku panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Memberi
Memberiku perempuan bernama ibu yang serupa malaikat
Ibu adalah semesesta yang paling mulia
Aku mencintaimu Ibu
Aku bergembira bersamamu Ibu

Puisi Kerinduan Kepada Ayah

Aku tak mau berenang dalam samudera kerinduan Ayah
Berapa jauhkah jarak yang kau bentangkan melalui kota-kota ternama
Berapa banyak waktu yang kau tunggu melalui kalender yang terus berganti wajah
Sampai kapan aku dipukuli rindu yang begitu linu, Ayah
Sampai-sampai ku lupa kapan terakhir kali kita minum bersama secangkir teh buatan Ibu
Sampai ku lupa juga perbincangan apa yang terakhir kali kita bincangkan
Sekuat itukah kau Ayah?
Seikhlas itukah kau Ayah?
Doa-doamu selalu ku rasa dalam setiap lorong-lorong jalan hidupku
Nasihatmu juga tak pernah tanggal menuntunku disetiap gulita langkahku
Ongkos transfermu juga selalu menjadi penyelamat kala perutku mulai kering
Namun jika uangmu bisa membeli waktumu
Aku rela tidak jajan satu hari atau lama-lamanya satu minggu
Agar aku bisa berjumpa denganmu dan tak bersusah payah menghindari rasa linu di dada
Agar aku merasakan lagi betapa hangatnya senja yang bersinar dari pelukmu
Haruskah aku membeli waktumu, Ayah
Kala dia duduk di tepian teras dengan membawa sapu ijuk bekas debu-debu
Dari sinar matanya terlihat jelas wajah kekasihnya yang juga ia rindukan
Lebar senyumnya yang tak selebar cakrawala semestinya
Layaknya siang yang ditinggal matahari dicumbu sepi
Aku kira ibu lebih paham dari apa yang dirasa anak-anaknya
Jika benar apakah hati seorang Ayah lebih luas dan tabah
Jika kami yang di rumah hanya rindu seorang Ayah
Jika seorang Ayah di perantauan lebih terpukul merindukan anak, istri, dan keluarga besar
Lebaran Idul Fitri segera dirasakan semua umat dan keluarga
Namun apakah ini di rumah sepi senyap seperti tak bermentari
Bisa-bisanya kami dipukuli rindu seorang Ayah dari jarak antar kota
Ibu sudah memasak banyak sop iga tulang sapi kesukaanmu
Lengkap dengan ikan asin layur bersambal goreng
Untuk berbuka sekalian sahur
Tapi apa kali ini Ayah? Hanya hidangan kurang satu
Tak bisa makan enak bersama berempat dengan khidmat dan melingkar
Ayah, kau bilang tadi di telepon,
“di perantauan sini tak bisa kemana-mana, apalagi untuk bergegas pulang ke kampung halaman”
Ku tahu kau rindu kami dengan begitu sabarnya
Apalagi kami di sini di rumah penuh dengan awan mendung
Begitu hambar dan pincang disiksa kerinduan
Sekarang ku tersadar, ternyata ada yang lebih pedih dari putusnya cinta
Itulah kerinduan seorang anak kepada orang tuanya

Puisi Berbahagia Bersama Keluarga

Bukan sekedar materi bukan juga emas berlian
Melihat mereka keluarga sejati yang terus abadi dalam balutan puisi dan seni bahagia
Mereka bagaikan bintang yang terus bersinar sepanjang cakrawala
Memberi cahaya putih yang paling mulia dalam sejuta cinta dan doa
Akan ku puisikan menjadi puisi yang paling sempurna
Menjadi bait-bait damai sejahtera nan sentosa
Aku berbahagia bersama keluarga
Daun yang tak pernah kering dihujam matahari
Bunga yang terus bermekaran dikala semua layu dan tandus
Ranting-ranting yang tak pernah patah diterpa burung dan tupai
Buah yang tak akan busuk digerumuti ulat dan larva
Pohon yang mengindahkan seluruh tubuh terlebih bagian hati
Pohon pemberi kehidupan bagi setiap penghuni
Barang siapa yang kehilangan keluarga maka ia akan pincang dan terseok-seok
Maka jagalah selalu keluarga dengan penuh cinta dan tata krama
Aku melihat keluarga
Aku melihat Ayah yang menyeruput secangkir teh hangat
Aku melihat keluarga
Aku melihat kulit Kakek dan Nenek yang mulai keriput dan layu
Aku melihat keluarga
Aku menyaksikan rumah penuh canda dan kebahagiaan
Aku melihat surga
Aku melihat segala cinta dan kasih sayang
Keluarga adalah tempat pulang yang paling damai dan sejuk
Di dalam keluarga kutemui rindangnya petuah yang tersakiti
Kiranya aku tersesat dalam lorong yang gelap gulita
Keluarga adalah cahaya penerang yang benderang layaknya mentari di siang bolong
Di dalam keluarga ku temui ribuan cahaya penolong segala kebajikan
Kiranya aku tenggelam dalam samudera kepedihan paling dalam
Keluarga adalah tempat kapal pesiar yang paling besar yang menyelamatkan kepedihan
Aku berbahagia bersama keluarga
Yang tak pernah lekang oleh waktu yang terus berbinar menjadi cinta tertinggi
Menjadi kapal pesiar di atas samudera yang mengembara ke arah surga Tuhan Pemberi Cinta
Keluarga adalah harta paling berharga yang dimiliki setiap mahluk yang bernyawa
Sejatinya tak seorang pun bisa bertahan hidup tanpa selendang tangan keluarga
Ingatlah saat aku terlahir ke dunia dikandung dan dibesarkan seorang ibu
Saat kulihat keringat seorang Ayah yang mengucur dengan derasnya menafkahi anak dan istrinya
Teringat saat Paman yang menggendongku saat sunat
Teringat Bibi dan Budhe yang senantiasa ikut menjadi seorang ibu
Teringat Kakek dan Nenek yang ikut bergembira menyaksikan saat cucunya belajar berjalan
Dan aku berbahagia bersama keluarga

Demikian kumpulan puisi untuk anak SD berbagai tema yang sudah penulis kumpulkan, semoga bermanfaat dan mampu menaikkan mod kita semua untuk bisa menjadi lebih baik lagi kedepannya, terimakasih.

Post a Comment for "Kumpulan Puisi Untuk Anak SD Berbagai Tema"